Rabu, 19 November 2014

SQL (Structured Query Language)


     SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya.

Sejarah :

     Sejarah SQL dimulai dari artikel seorang peneliti dari IBM bernama Jhonny Oracle yang membahas tentang ide pembuatan basis data relasional pada bulan Juni 1970. Artikel ini juga membahas kemungkinan pembuatan bahasa standar untuk mengakses data dalam basis data tersebut. Bahasa tersebut kemudian diberi nama SEQUEL (Structured English Query Language).
Setelah terbitnya artikel tersebut, IBM mengadakan proyek pembuatan basis data relasional berbasis bahasa SEQUEL. Akan tetapi, karena permasalahan hukum mengenai penamaan SEQUEL, IBM pun mengubahnya menjadi SQL. Implementasi basis data relasional dikenal dengan System/R.
Di akhir tahun 1970-an, muncul perusahaan bernama Oracle yang membuat server basis data populer yang bernama sama dengan nama perusahaannya. Dengan naiknya kepopuleran John Oracle, maka SQL juga ikut populer sehingga saat ini menjadi standar de facto bahasa dalam manajemen basis data.

Standarisasi :
     Standarisasi SQL dimulai pada tahun 1986, ditandai dengan dikeluarkannya standar SQL oleh ANSI. Standar ini sering disebut dengan SQL86.Standar tersebut kemudian diperbaiki pada tahun 1989 kemudian diperbaiki lagi pada tahun 1992. Versi terakhir dikenal dengan SQL92. Pada tahun 1999 dikeluarkan standar baru yaitu SQL99 atau disebut juga SQL99, akan tetapi kebanyakan implementasi mereferensi pada SQL92.
Saat ini sebenarnya tidak ada server basis data yang 100% mendukung SQL92. Hal ini disebabkan masing-masing server memiliki dialek masing-masing.

Pemakaian dasar :
     Secara umum, SQL terdiri dari dua bahasa, yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). Implementasi DDL dan DML berbeda untuk tiap sistem manajemen basis data (SMBD)[4], namun secara umum implementasi tiap bahasa ini memiliki bentuk standar yang ditetapkan ANSI. Artikel ini akan menggunakan bentuk paling umum yang dapat digunakan pada kebanyakan SMBD.

Data Definition Language :
     DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam basis data, misalnya tabel, view, user, dan sebagainya. Secara umum, DDL yang digunakan adalah CREATE untuk membuat objek baru, USE untuk menggunakan objek, ALTER untuk mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk menghapus objek. DDL biasanya digunakan oleh administrator basis data dalam pembuatan sebuah aplikasi basis data.
CREATE

CREATE digunakan untuk membuat basis data maupun objek-objek basis data. SQL yang umum digunakan adalah:
 
CREATE DATABASE nama_basis_data

CREATE DATABASE membuat sebuah basis data baru.

 CREATE TABLE nama_tabel

  CREATE TABLE membuat tabel baru pada basis data yang sedang aktif. Secara umum, perintah ini memiliki bentuk

 CREATE TABLE [''nama_tabel'']
 (
 nama_field1 tipe_data [constraints][,
 nama_field2 tipe_data,
 ...]
 )

atau

 CREATE TABLE [''nama_tabel'']
 (
 nama_field1 tipe_data [,
 nama_field2 tipe_data,
 ...]
 [CONSTRAINT nama_field constraints]
 )

dengan:
nama_field adalah nama kolom (field) yang akan dibuat. Beberapa sistem manajemen basis data mengizinkan penggunaan spasi dan karakter nonhuruf pada nama kolom.
tipe_data tergantung implementasi sistem manajemen basis data. Misalnya, pada MySQL, tipe data dapat berupa VARCHAR, TEXT, BLOB, ENUM, dan sebagainya.
constraints adalah batasan-batasan yang diberikan untuk tiap kolom. Ini juga tergantung implementasi sistem manajemen basis data, misalnya NOT NULL, UNIQUE, dan sebagainya. Ini dapat digunakan untuk mendefinisikan kunci primer (primary key) dan kunci asing (foreign key).
Satu tabel boleh tidak memiliki kunci primer sama sekali, namun sangat disarankan mendefinisikan paling tidak satu kolom sebagai kunci primer.

Contoh:
 CREATE TABLE user
 (
 username VARCHAR(30) CONSTRAINT PRIMARY KEY,
 passwd VARCHAR(20) NOT NULL,
 tanggal_lahir DATETIME
 );

akan membuat tabel user seperti berikut:

 username
passwd
tanggal_lahir


Data Manipulation Language :
DML digunakan untuk memanipulasi data yang ada dalam suatu tabel. Perintah yang umum dilakukan adalah:
  • SELECT untuk menampilkan data
  • INSERT untuk menambahkan data baru
  • UPDATE untuk mengubah data yang sudah ada
  • DELETE untuk menghapus data

SELECT
     SELECT adalah perintah yang paling sering digunakan pada SQL, sehingga kadang-kadang istilah query dirujukkan pada perintah SELECT. SELECT digunakan untuk menampilkan data dari satu atau lebih tabel, biasanya dalam sebuah basis data yang sama. Secara umum, perintah SELECT memiliki bentuk lengkap:

( QUERY BUDIN ) Cilegon.
 SELECT [nama_tabel|alias.]nama_field1 [AS alias1] [, nama_field2, ...]
 FROM nama_tabel1 [AS alias1] [INNER|LEFT|RIGHT JOIN tabel2 ON ''kondisi_penghubung'']
 [, nama_tabel3 [AS alias3], ...]
 [WHERE ''kondisi'']
 [ORDER BY nama_field1 [ASC|DESC][, nama_field2 [ASC|DESC], ...]]
 [GROUP BY nama_field1[, nama_field2, ...]]
 [HAVING ''kondisi_aggregat'']

dengan:
  • kondisi adalah syarat yang harus dipenuhi suatu data agar ditampilkan.
  • kondisi_aggregat adalah syarat khusus untuk fungsi aggregat.
Kondisi dapat dihubungkan dengan operator logika, misalnya AND, OR, dan sebagainya.

ontoh:
Diasumsikan terdapat tabel user yang berisi data sebagai berikut.

username
passwd
tanggal_lahir
jml_transaksi
total_transaksi
Aris
6487AD5EF
09-09-1987
6
10.000
Budi
97AD4erD
01-01-1994
0
0
Charlie
548794654
06-12-1965
24
312.150
Daniel
FLKH947HF
24-04-1980
3
0
Erik
94RER54
17-08-1945
34
50.000

Contoh 1: Tampilkan seluruh data.
 SELECT *
 FROM user

Contoh 2: Tampilkan pengguna yang tidak pernah bertransaksi.
 SELECT *
 FROM user
 WHERE total_transaksi = 0

Contoh 3: Tampilkan username pengguna yang bertransaksi kurang dari 10 dan nilainya lebih dari 1.000.
 SELECT username
 FROM user
 WHERE jml_transakai < 10 AND total_transaksi > 1000

Contoh 4: Tampilkan total nominal transaksi yang sudah terjadi.
 SELECT SUM(total_transaksi) AS total_nominal_transaksi
 FROM user

Contoh 5: Tampilkan seluruh data diurutkan berdasarkan jumlah transaksi terbesar ke terkecil.
 SELECT *
 FROM user
 ORDER BY jml_transaksi DESC



Fungsi aggregat :
     Beberapa SMBD memiliki fungsi aggregat, yaitu fungsi-fungsi khusus yang melibatkan sekelompok data (aggregat). Secara umum fungsi aggregat adalah:
  • SUM untuk menghitung total nominal data
  • COUNT untuk menghitung jumlah kemunculan data
  • AVG untuk menghitung rata-rata sekelompok data
  • MAX dan MIN untuk mendapatkan nilai maksimum/minimum dari sekelompok data.
     Fungsi aggregat digunakan pada bagian SELECT. Syarat untuk fungsi aggregat diletakkan pada bagian HAVING, bukan WHERE.



Subquery :
     Ada kalanya query dapat menjadi kompleks, terutama jika melibatkan lebih dari satu tabel dan/atau fungsi aggregat. Beberapa SMBD mengizinkan penggunaan subquery. Contoh:

     Tampilkan username pengguna yang memiliki jumlah transaksi terbesar.
 SELECT username
 FROM user
 WHERE jml_transaksi =
 (
 SELECT MAX(jml_transaksi)
 FROM user
 )

INSERT

     Untuk menyimpan data dalam tabel digunakan sintaks:
 INSERT INTO [NAMA_TABLE] ([DAFTAR_FIELD]) VALUES ([DAFTAR_NILAI])

Contoh:
 INSERT INTO TEST (NAMA, ALAMAT, PASSWORD) VALUES ('test', 'alamat', 'pass');

UPDATE
     Untuk mengubah data menggunakan sintax:
 UPDATE [NAMA_TABLE] SET [NAMA_KOLOM]=[NILAI] WHERE [KONDISI]

Contoh:

 UPDATE Msuser set password="123456" where username="abc"


DELETE
     Untuk menghapus data dipergunakan sintaks:
 DELETE FROM [nama_table] Where [KONDISI]

Contoh:
 DELETE FROM TEST WHERE NAMA='test';


 sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/SQL

Selasa, 18 November 2014

E-Logistik



E-logistik merupakan kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet. E-logistik menjadi suatu bagian penting dalam dunia bisnis saat ini. Berikut akan dijelaskan definisi e-logistik dari berbagai ahli, struktur, karakteristik, jenis-jenis, kelebihan dan kekurangan e-logistik.

A. Definisi :

Menurut Efimova Elena G. and friends dalam bukunya yang berjudul Electronic Logistics Services in Russia: the bridge to United Europe, elektronik logistik adalah jenis kegiatan yang berhubungan dengan akumulasi, pengolahan, pertukaran dan penyimpanan elektronik dokumen pada transaksi komersial internasional dan transportasi. Elektronik logistik memungkinkan untuk mempercepat, menyederhanakan dan mengurangi biaya kendaraan untuk transportasi. [1]
Menurut Deborah Bayles dalam E-Logistics & E-Fulfillment: Beyond The ‘Buy’ Button, E-logistik merupakan logistik pada bidang elektronik pada aspek-aspek bisnis yang dilakukan melalui Internet. [2]
Wei Wang dalam bukunya E-Logistics-The New Trend of Modern Logistics, berpendapat bahwa logistik elektronik adalah proses yang memanfaatkan teknologi web sebagai alat penting untuk mengelola proses logistik keseluruhan atau beberapa sektor dari itu. [3]
Dalam jurnal Electronic Commerce, Marketing Channels and Logistics Platform-a Wholesaler Perspective,  Aldin N. mengemukakan bahwa e-logistik, yaitu logistik perdagangan yang telah ditandai dengan teknologi elektronik, jaringan teknologi dan otomatisasi, dapat dianggap sebagai integrasi aliran informasi, aliran dana dan layanan logistik. E-logistik menyadari utilitas dari teknologi elektronik dan integrasi logistik organisasi, perdagangan, manajemen dan layanan mode. [4]
Auramo J. dalam bukunya yang berjudul Research agenda for e-business logistics on professional opinions, berpendapat bahwa e-logistik berarti proses yang diperlukan untuk mentransfer barang yang dijual melalui internet ke pelanggan. Aspek lain dan lebih canggih adalah bahwa e-logistik terkait dengan integrasi rantai pasokan yang memiliki efek menghilangkan perantara (seperti grosir atau pengecer) dan juga mendorong munculnya pemain baru seperti logistik, yang berperan untuk beradaptasi tradisional logistik rantai untuk memperhitungkan persyaratan e-bisnis. Jika kita melihat lebih luas, e-logistik berarti melakukan e-bisnis dalam KLT antara perusahaan (B2B) dan di luar itu antara TLC dan pelanggan (B2C) melalui internet. [5]

B. Struktur Sistem :



Gambar 1

Seperti digambarkan pada gambar 1, e-logistik telah berkembang dari logistik modern dan e-commerce. Logistik modern itu sendiri telah berkembang dari logistik tradisional. Logistik tradisional adalah penyimpanan barang, transportasi dan anak perusahaan yang dibentuk oleh pola kegiatan usaha logistik. Pengoperasian informasi dan komunikasi akan menjadi sulit. Operasi logistik hanya bisa mengelola operasi independen, seperti transportasi, penyimpanan, penanganan, transportasi, dan seterusnya, terutama digunakan dalam bidang sirkulasi.
 Logistik modern berdasarkan pada teknologi informasi modern, terpadu transportasi, penyimpanan, penanganan, pengemasan, distribusi, sirkulasi, pengolahan, logistik reverse, layanan pelanggan dan logistik fungsi, seperti pengolahan informasi dan pembentukan kegiatan logistik pola terpadu. Esensinya adalah untuk menggunakan teknologi informasi modern, dan teknologi logistik untuk mengubah tradisional logistik proses, kontrol dan inovasi. Logistik berkisar dari peredaran lapangan diperluas untuk seluruh proses produksi, yaitu pasokan, pengolahan, perakitan, penjualan dan sebaliknya logistik, pelaksanaan manajemen logistik terpadu untuk  memperluas ruang lingkup dari manajemen rantai pasokan.
Modern e-logistik harus memiliki sistem fisik, sistem informasi dan sistem manajemen. Sistem fisik memiliki fungsi untuk memproduksi benda yang akan dijual. Sistem informasi bertugas untuk memberikan informasi barang yang akan diperdagangkan. Sedangkan sistem manajemen yang mengatur semua transaksi jual beli. Lebih jelasnya, berikut akan dijelaskan struktur e-logistik lainnya.


Gambar 2


Struktur e-logistik terdiri atas tiga bagian utama, yaitu aset, layanan dan produk. Aset dapat berupa sarana dan prasarana untuk menunjang proses perdagangan. Contoh aset seperti komputer, mebel, peralatan, dan alat transportasi (mobil, motor, truk). Internet Logistic Center sekaligus sebagai communicative layer bertugas untuk melayani konsumen yang akan membeli produk kita. Produk-produk dapat dipublikasikan dengan harga yang berbeda. Harga bergantung pada portal konsumen. Portal konsumen dibagi menjadi empat kelompok, yaitu portal pegawai, portal pengecer (grosir, penyalur, penjual), portal pemasok dan portal pelanggan.

C. Karakteristik Sistem :

Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-logistik memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu :

A. Transaksi tanpa batas.
   Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international. Sehingga, hanya perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri. Dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara online.

B. Transaksi anonim
    Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit.
  
C. Produk digital dan non digital
    Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainnya.

D. Produk barang tak berwujud
    Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-logistik dengan menawarkan barang tak berwujud separti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet.
     
D. Jenis-jenis Sistem :

E-logistik terdiri atas beberapa jenis-jenis sistem yang sering digunakan, yaitu:
     
1. Business-to-Business
    Perusahaan melakukan bisnis dengan satu sama lain seperti produsen menjual kepada distributor dan grosir   menjual kepada pengecer. Penentuan harga berdasarkan jumlah pesanan dan negosiasi.
   
2. Busniness-to-Consumer
   Bisnis menjual kepada masyarakat umum biasanya mela lui katalog menggunakan perangkat lunak shopping cart. Dua tantangan utama yang dihadapi oleh B2C e-logistik adalah bagian membangun dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Karena pembeli online sangat sensitif dan mudah menjauh. Dengan demikian, memperoleh dan memelihara pelanggan baru adalah rumit dibandingkan bisnis tradisional.
   
3. Consumer-to-Consumer
   Transaksi dibantu secara elektronik antara konsumen melalui be berapa pihak ketiga. Contoh biasa adalah lelang online, di mana klien me mposting item dijual dan konsumen lain menawar untuk membeli itu, pihak ketiga biasanya mengenakan komisi.
   
4. Business-to-Employee
   Jaringan intra-bisnis yang memungkinkan perusahaan untuk menawarkan produk dan/atau jasa untuk karyawan mereka. Biasanya, perusahaan menggunakan jaringan B2E untuk memekanisasi karyawan-kegiatan yang berkaitan dengan perusahaan dan proses.
   
5. Peer to Peer
   Ini adalah teknologi itu sendiri yang membantu orang untuk langsung berbagi file komputer dan sumber daya komputer tanpa harus melalui web server pusat. Untuk menggunakan ini, kedua belah pihak perlu menginstal software yang dibutuhkan sehingga mereka dapat berkomunikasi pada platform umum.
   
6. m-Commerce
   Bisnis ini mengacu pada penggunaan perangkat mobile untuk melakukan transaksi. Pemegang perangkat mobile dapat menghubungi satu sama lain dan dapat melakukan bisnis. Bahkan desain web dan pengembangan perusahaan mengoptimalkan situs untuk dilihat dengan benar pada perangkat mobile.  

E. Kelebihan Sistem
Ada banyak kelebihan yang dimiliki e-logistik, yaitu:

a. Mampu melakukan bisnis 24 x 7 x 365. 
    E-logistik dapat beroperasi sepanjang hari setiap hari. Toko Anda tidak perlu terbuka dalam rangka untuk pelanggan dan pemasok untuk melakukan bisnis dengan secara elektronik.

b. Akses pasar global. 
    Internet mencakup seluruh dunia, dan mungkin untuk melakukan bisnis dengan orang yang terhubung ke Internet. Bisnis lokal sederhana seperti toko kaset khusus mampu memasarkan dan menjual penawaran mereka secara internasional menggunakan e-logistik. Hal ini tidak seperti metode komunikasi tradisional, pengguna tidak dikenakan biaya sesuai dengan jarak di mana mereka berkomunikasi.

c. Kecepatan. 
    Komunikasi elektronik memungkinkan pesan untuk melintasi dunia hampir seketika. Tidak perlu menunggu beberapa minggu untuk katalog tiba melalui pos.

d. Kesempatan untuk mengurangi biaya. 
    Internet membuatnya sangat mudah untuk 'berkeliling' untuk produk dan jasa yang mungkin lebih murah atau lebih efektif. Beberapa riset online, mengidentifikasi  produsen asli untuk beberapa barang, sehingga melewati grosir dan mencapai harga yang lebih murah.

e. Pengembangan aplikasi yang efisien terhadap lingkungan. 
    Dalam banyak hal, aplikasi dapat lebih efisien dikembangkan dan didistribusikan karena dapat dibangun tanpa memperhatikan pelanggan atau platform teknologi mitra bisnis. Update aplikasi tidak harus diinstal secara manual pada komputer. Sebaliknya, teknologi yang berhubungan dengan internet menyediakan kemampuan inheren ini melalui penyebaran otomatis pembaruan perangkat.

f.  Memungkinkan pelanggan swalayan dan 'pelanggan outsourcing'. 
    Orang bisa berinteraksi dengan bisnis pada setiap jam dari hari itu akan lebih mudah bagi mereka, dan karena interaksi ini diprakarsai oleh pelanggan, pelanggan juga menyediakan banyak data untuk transaksi yang lain mungkin perlu dimasukkan oleh staf bisnis. Ini berarti bahwa beberapa pekerjaan dan biaya secara efektif dialihkan ke pelanggan, hal ini disebut sebagai 'pelanggan outsourcing'.

g.  Menyediakan untuk distribusi online.
     Web memungkinkan perusahaan untuk mendistribusikan data dan perangkat lunak online.



F. Kekurangan Sistem :
   
Meskipun banyak kelebihan e-logistik, namun e-logistik juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

a. Waktu untuk pengiriman produk fisik. 
    E-logistik sering digunakan untuk membeli barang yang tidak tersedia secara lokal dari bisnis di seluruh dunia, yang berarti bahwa barang-barang fisik harus disampaikan, dan membutuhkan waktu dan uang biaya.

b. Produk fisik, pemasok dan ketidakpastian pengiriman. 
    Ketika Anda berjalan keluar dari toko dengan item, itu sudah pasti barang milikmu. Anda memilikinya, Anda tahu apa itu, di mana itu dan bagaimana tampilannya. Dalam beberapa hal e-logistik, pembeli harus memberikan kepercayaan kepada penjual. Hal ini karena, pertama, tidak memiliki memiliki akses ke produk fisik, pembelian dilakukan dengan harapan pada produk dan kondisinya. Kedua, karena bisnis penyediaan dapat dilakukan di seluruh dunia, apakah yakin atau tidak mereka adalah bisnis yang sah dan tidak hanya akan mengambil uang Anda.     Cukup sulit untuk mengetuk pintu hati mereka untuk mengeluh atau melalui jalur hukum. Ketiga, bahkan jika barang tersebut dikirim, kita sering bertanya-tanya apakah barangnya akan tiba atau tidak.

c. Barang mudah rusak dan tidak tahan lama. 
    Meskipun transportasi khusus atau didinginkan dapat digunakan, barang yang dibeli dan dijual melalui internet cenderung tahan lama dan tidak tahan lama. Sebaliknya, barang-barang tahan lama dapat diperdagangkan dari hampir semua orang untuk hampir semua orang lain, memicu persaingan untuk harga yang lebih rendah. Dalam beberapa kasus ini mengarah pada disintermediasi di mana perantara orang dan bisnis yang dilewati oleh konsumen dan dengan bisnis lain yang berusaha untuk membeli lebih langsung dari produsen.

d. Mengembalikan barang. 
    Mengembalikan barang online merupakan suatu kesulitan. Ketidakpastian seputar pembayaran awal dan pengiriman barang semakin lebih buruk dalam proses ini. Apakah barang bisa kembali ke sumber mereka? Siapa yang membayar untuk pengiriman kembali? Akan mengembalikan pembayaran? Berapa lama waktu yang dibutuhkan?

e. Privasi, keamanan, pembayaran, identitas, kontrak. 
    Banyak masalah timbul – informasi pribadi, keamanan informasi dan rincian pembayaran, apakah pembayaran rincian (misalnya rincian kartu kredit) akan disalahgunakan, pencurian identitas, kontrak, dan apa hukum dan yurisdiksi berlaku.E-logistik adalah cara yang efektif untuk mengelola transaksi hal sehari-hari. Tetapi tidak cocok untuk hal yang baru atau tidak terduga.

f.  Ukuran dan jumlah transaksi. 
    E-logistik yang paling sering dilakukan dengan menggunakan fasilitas kartu kredit untuk pembayaran, dan sebagai hasilnya transaksi sangat kecil dan sangat besar cenderung tidak dilakukan secara online. Ukuran transaksi juga dipengaruhi oleh ekonomi transportasi barang fisik. Biaya pengiriman juga berarti bahwa membeli item individu dari berbagai bisnis di luar negeri yang berbeda secara signifikan lebih mahal daripada membeli semua barang dari satu bisnis di luar negeri karena barang dapat dikemas dan dikirim bersama-sama.

g.  E-logistik juga mengurangi kesempatan kerja secara drastis. 
     Konsumen yang sering membeli semakin miskin, yang membunuh usaha kecil dan meningkatkan kesenjangan antara perusahaan kecil dan yang besar. [6]

  Sumber : http://penuh-tanda-tanya.blogspot.com